Allah Maha Sempurna dan Kita Hina
Kesedihan, kekhawatiran, takut dan dendam baru akan selesai dan lerai sebersih-bersihnya dari kemanusiaan kita hanya setelah tak berada di dunia ini.Jadi jangan memungkiri, jangan menafikan fakta bahwa kita sedang bersedih dan memiliki kesedihan. Akan tetapi jangan membesar-besarkan semua itu dan semua kata-kata yang keluar dari mulut ini hanya keluhan dan kata negatif lainya sehingga hidup hanya lingkaran setan dari sisi ke sisi yang berputar dan mengorbit hal itu saja.
Bahwa ada kabung atas kehilangan, silahkan. Lepaskanlah beban itu dan menangislah. Semua manusia pasti pernah menagis. Sekedar agar jiwa memahami, di hadapan kekuasaan Allah kita hanya makhluk rentan dan lemah yang tanpa daya dan justru menjadi kuat ketika menerima takdirNya dengan ikhlas.
Bahwa kita dendam, dalam pada ini tak rela pada beberapa peristiwa. Sangat marah dan kecewa lantas melampiaskannya adalah menyalahkan sebanyak mungkin pihak lain: dunia___termasuk menyalahkan mengutuk diri sendiri lalu menghukumnya untuk berduka cita kelewat batas. Kita mendalami waktu yang takkan terulang, kita menghujam batu besar ke ceruk kerelaan___dan terus memutar ulang kaset rusak durjana itu: "mengapa begini Tuhan, mengapa tak begitu saja....?"____ Itu benar-benar kebodohan yang klasik dan sia-sia.
Allah Maha dan kita hina.
AKU
Makna Hidup
Allah Maha Sempurna dan Kita Hina
Kesedihan, kekhawatiran, takut dan dendam baru akan selesai dan lerai sebersih-bersihnya dari kemanusiaan kita hanya setelah tak berada di dunia ini.Jadi jangan memungkiri, jangan menafikan fakta bahwa kita sedang bersedih dan memiliki kesedihan. Akan tetapi jangan membesar-besarkan semua itu dan semua kata-kata yang keluar dari mulut ini hanya keluhan dan kata negatif lainya sehingga hidup hanya lingkaran setan dari sisi ke sisi yang berputar dan mengorbit hal itu saja.
Bahwa ada kabung atas kehilangan, silahkan. Lepaskanlah beban itu dan menangislah. Semua manusia pasti pernah menagis. Sekedar agar jiwa memahami, di hadapan kekuasaan Allah kita hanya makhluk rentan dan lemah yang tanpa daya dan justru menjadi kuat ketika menerima takdirNya dengan ikhlas.
Bahwa kita dendam, dalam pada ini tak rela pada beberapa peristiwa. Sangat marah dan kecewa lantas melampiaskannya adalah menyalahkan sebanyak mungkin pihak lain: dunia___termasuk menyalahkan mengutuk diri sendiri lalu menghukumnya untuk berduka cita kelewat batas. Kita mendalami waktu yang takkan terulang, kita menghujam batu besar ke ceruk kerelaan___dan terus memutar ulang kaset rusak durjana itu: "mengapa begini Tuhan, mengapa tak begitu saja....?"____ Itu benar-benar kebodohan yang klasik dan sia-sia.
Allah Maha dan kita hina.
AKU
Makna Hidup