Masukan kata kunci di sini

Post Unggulan

Daftar Acara TV dan Stasiun TV dengan Rating Tertinggi Terbaru Bulan November

DAFTAR ACARA TV , Ini dia gaes daftar acara TV dan juga Stasiun dengan rating tertinggi bulan November. Semoga aja daftar acara tv kalian m...

PEMAHAMAN DIRI



Pemahaman diri banyak diperbincangkan oleh banyak orang dan setiap orang mengartikan pemahaman diri menurut cara pandang mereka masing-masing.
Maslow menyebutnya personal meaning yang dimuat Kira pada yahoo answer menggambarkan bahwa meaning dialami dari aktualisasi diri, individu yang termotivasi untuk mengetahui alasan atau maksud dari keberadaan dirinya.Ia juga mengatakan bahwa setiap individu memiliki dorongan untuk memenuhi kebutuhannya dari yang sederhana sampai kebutuhan yang kompleks. Aktualisasi diri adalah pencapaian suatu potensi terbesar dalam diri, menjadi yang terbaik yang dapat dilakukannya, dan mencapai tujuan hidup dirinya.
Selalin itu Baumeister mengatakan bahwa meaning mengandung beberapa bagian kepercayaan yang saling berhubungan antara benda, kejadian dan hubungan. Baumeister menekankan bahwa meaning pada akhirnya memberikan arahan, intensi pada setiap individu, di mana perilaku menjadi memiliki tujuan , daripada hanya berperilaku berdasarkan insting atau impuls.
Menurut Hartono (2010: 209) pemahaman diri siswa SMA adalah pengenalan secara mendalam atas potensi-potensi dirinya yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap yang mana pengenalan siswa atas pribadinya sendiri mencakup dua sisi yaitu pengenalan siswa atas keunggulannya dan pengenalan siswa atas kekurangannya sendiri. Kekuatan merupakan seperangkat kemampuan yang dimiliki siswa baik yang bersifat potensial maupun aktual.Kekuatan siswa menggambarkan keunggulan, kehebatan pribadi siswa, sedang kekurangan siswa adalah sejumlah keterbatasan yang dimiliki siswa.Kekurangan siswa menggambarkan ketidak mampuan siswa yang menjadi hambatan siswa dalam meraih cita-cita.
     Dalam modul layanan informasi tentang pemahaman diri yang disusun oleh tim konselor RSMABI Jawa Tengah pada workshop penyusunan modul RSMABI Jawa Tengah tanggal 6 s/d 9 Nopember 2009 menggambarkan bahwa pengelan terhadap diri sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi potensi diri sendiri yang terdiri dari potensi fisik dan potensi psikis. Potensi psikis yaitu kelebihan pada anggota badan, panca indera beserta kekuatan/ kualitasnya, sedangkan potensi psikis yaitu seluruh kemampuaqn dan kekuatan  yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan  kemampuan kejiwaan antara lain : intelektual(IQ), bakat, minat, dan sifat, ciri-ciri kepribadian.
Sumber lain, dalam materi kuliah perencanaaan karier yang susun di Universitas Negeri Malang (UM) jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi menyatakan tujuan materi pemahaman diri adalah membantu siswa mengeksplorasi kemampuan/ bakat, miatnya, nilai-nilai kepribadian dan kemampuan emosioalnya dalam rangka memahami diri dalam kaitannya dengan memasuki dunia kerja.
2.         Tujuan Pemahaman Diri
Pemahaman diri merupakan aspek penting bagi siswa SMA. Siswa yang memahamai diri lebih memiliki peluang yang besar dalam meraih cita-cita dari pada siswa yang belum mengenal dengan baik akan diri mereka sendiri, karena mereka yang memahami diri telah memahi kemampun, minat, kepribadian, dan nilai termasuk kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri mereka sehingga mereka memiliki arah dan tujuan hidup yang realistis dimana mereka memilliki cita-cita yang sesuai dengan potensi diri.
Menurut Muhamat Farid (http://tizarrahmawan.wordpress.com) ketika seseorang mengetahui kondisi dan gambaran tentang dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan diri yang jelas.
Dalam materi kuliah yang disusun di Universitas Negeri Malang dengan materi pemahaman diri ditujukan agar siswa mampu mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja, sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam karier.
Pemahaman diri atau disebut knowing yourself oleh Levinson, Ohler, Caswell dan Kiewra merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan ( dalam Hartono, 2010: 61) selanjutnya kemampuan siswa dalam pengambilan keputusan karier merupakan wujud nyata dari kematangan perkembangan karier siswa. Sedangkan kematanngan karier menurut Super ( dalam Hartono, 2010: 63) memilki enam dimensi, yaitu; (1)  dimensi membuat pilihan karier, (2) dimensi kompetensi khusus tentang mencari informasi karier dan keterampilan-keterampilan membuat perencanaan karier, (3) dimensi konsistensi pilihan-pilihan, (4) dimensi pengenbangan konsep diri, (5) dimensi kebebasan membuaat keputusan karier, dan (6) dimensi konsistensi membuat pilihan yang realistis berdasarkan tujuan pribadi.



3.             Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya
Siswa SMA merupakan usia dimana seseorang mencapai kematangan kariernya. Kematangan karier bagi siswa terbukti bila mereka mampu mengambil keputusan karier secara mandiri, dimana kemandirian itu tidak pernah terlepas dari pengaruh pemahaman diri siswa.
            Menurut Bastaman (dalamhttp://rumahbelajarpsikologi.com) menjelaskan dalam diri seseorang yang memahami diri terjadi meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan perubahan kearah kondisi yang lebih baik.
Almond (dalam http://rumahbelajarpsikologi.com) mereka yang memahami diri yaitu; (1). Orang yang percaya bahwa hidupnya bermakna , secara positif pasti meyakini konsep-konsep tertentu, seperti humanistik, religiusitas, atau idiosyncraticyang berhubungan dengan makna kehidupan, (2). Konsep meaning yang mereka yakini, memunculkan kekonsistensian mereka untuk mencapai arah dan tujuan hidup mereka, (3). Orang yang percaya bahwa hidup mereka bermakna , entah hidup mereka sudah bermakna atau mereka yang masih berusaha mencapai tujuan hidupnya, (4). Dalam proses mencapai tujuan hidup yang mereka buat, dalam diri seseorang , akan muncul perasaan signifikan pada diri mereka sendiri dan rasa bangga terhadap kehidupan mereka.
      Dalam sumber yang sama dijelaskan juga bahwa percaya diri terkait dengan (1) self-conceptyaitu bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan, (2). Self-esteem: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda, (3). Self- efficacy: sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general Self-efficacy atau sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu.Ini yang disebut dengan specific self-efficacy, (4).Self-confidence; sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Rahmat Arif Gunawan menjelaskan dalam blognya http://www.primagamasunterjaya.com bahwa sebuah perjuangan besar yang harus dilalui seseorang dalam kehidupan adalah memahami diri, dengan memahami seseorang akan mampu mencapi kesuksesan. Menurutnya pemahaman diri bias dicapai dengan jalan berfikir positif dan memiliki kebiasaan yang efektif.
Dari uraian-uraian diatas penulis dapat menyimpulkan siswa yang memahami diri memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
a.   Percaya diri
Dalam kamus istilah Bimbingan dan konseling yang ditulis Thantaway (http://belajarpsikologi.com) percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Menurut Hakim (http://eprints.uny.ac.id) rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan optimis di dalam melakukan semua aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan, sehingga apa yang direncanakan akan dilakukan dengan keyakinan akan berhasil atau akan mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Hakim juga mengemukakan cirri individu yang percaya diri sebagai berikut:
1)      Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu;
2)      Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai;
3)      Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi.
4)      Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi;
5)      Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya;
6)      Memiliki kecerdasan yang cukup;
7)      Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup;
8)      Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya ketrampilan berbahasa asing;
9)      Memiliki kemampuan bersosialisasi;
10)  Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik;
11)  Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup;
12)  Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup.

b.   Befikir positif, dengan cirri sebagai berikut:
1)            melihat masalah sebagai tantangan
2)            menikmati hidupnya
3)            pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
4)            mengenyahkan pikiran negatif segeraa setelah melintas di pikiran
5)            mensyukuri apa yang dimilikinya, bukan berkeluh kesah.
6)            tidak mendengarkan gosip dan isu yang tidak tentu
7)            Tidak banyak “excuse”, langsung action.
8)            Menggunakan bahasa positif, optimis.
9)            Menggunakan bahasa tubuh yang positif
10)         peduli pada citra diri sendiri  
         
c.    Memiliki kebiasaan yang efektif, dengan cirri sebagai berikut:
1)               Menjadi proaktif
2)               Merujuk pada tujuan akhir
3)               Mendahulukan yang utama
4)               Berpikir dan bertindak menang-menang
5)               Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti
6)               Mewujudkan sinergi
7)               Melakukan evaluasi  
4.             Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Diri Siswa
Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolahPada kesempatan ini penulis lebih menekan pada pengaruh lingkungan sekolah terhadap pemahaman diri siswa terletak pada peran kepala sekolah, sataf administrasi, guru mata pelajaran, dan peran konselor sekolah dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Program bimbingan yang dilaksanakan oleh konselor sekolah mencakup empat bidang antara lain; bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier, dan bimbingan belajar. Untuk mewujudkan tujuan bimbingan di sekolah, konselor perlu melaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan dimana salah satunya adalah layanan informasiyaitu :
1.      Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ?Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya.Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.
2.      Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain
3.      Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.
4.      Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.
5.      Aspek Cita-cita.Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang.Ada yang menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.

6.      Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok
Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya. Misalnya : makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.

7.      Aspek Gaya Hidup
Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan lainnya.Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.





Pemahaman diri banyak diperbincangkan oleh banyak orang dan setiap orang mengartikan pemahaman diri menurut cara pandang mereka masing-masing.
Maslow menyebutnya personal meaning yang dimuat Kira pada yahoo answer menggambarkan bahwa meaning dialami dari aktualisasi diri, individu yang termotivasi untuk mengetahui alasan atau maksud dari keberadaan dirinya.Ia juga mengatakan bahwa setiap individu memiliki dorongan untuk memenuhi kebutuhannya dari yang sederhana sampai kebutuhan yang kompleks. Aktualisasi diri adalah pencapaian suatu potensi terbesar dalam diri, menjadi yang terbaik yang dapat dilakukannya, dan mencapai tujuan hidup dirinya.
Selalin itu Baumeister mengatakan bahwa meaning mengandung beberapa bagian kepercayaan yang saling berhubungan antara benda, kejadian dan hubungan. Baumeister menekankan bahwa meaning pada akhirnya memberikan arahan, intensi pada setiap individu, di mana perilaku menjadi memiliki tujuan , daripada hanya berperilaku berdasarkan insting atau impuls.
Menurut Hartono (2010: 209) pemahaman diri siswa SMA adalah pengenalan secara mendalam atas potensi-potensi dirinya yang mencakup ranah minat, abilitas, kepribadian, nilai dan sikap yang mana pengenalan siswa atas pribadinya sendiri mencakup dua sisi yaitu pengenalan siswa atas keunggulannya dan pengenalan siswa atas kekurangannya sendiri. Kekuatan merupakan seperangkat kemampuan yang dimiliki siswa baik yang bersifat potensial maupun aktual.Kekuatan siswa menggambarkan keunggulan, kehebatan pribadi siswa, sedang kekurangan siswa adalah sejumlah keterbatasan yang dimiliki siswa.Kekurangan siswa menggambarkan ketidak mampuan siswa yang menjadi hambatan siswa dalam meraih cita-cita.
     Dalam modul layanan informasi tentang pemahaman diri yang disusun oleh tim konselor RSMABI Jawa Tengah pada workshop penyusunan modul RSMABI Jawa Tengah tanggal 6 s/d 9 Nopember 2009 menggambarkan bahwa pengelan terhadap diri sendiri merupakan kemampuan seseorang dalam mengeksplorasi potensi diri sendiri yang terdiri dari potensi fisik dan potensi psikis. Potensi psikis yaitu kelebihan pada anggota badan, panca indera beserta kekuatan/ kualitasnya, sedangkan potensi psikis yaitu seluruh kemampuaqn dan kekuatan  yang dimiliki seseorang yang berkaitan dengan  kemampuan kejiwaan antara lain : intelektual(IQ), bakat, minat, dan sifat, ciri-ciri kepribadian.
Sumber lain, dalam materi kuliah perencanaaan karier yang susun di Universitas Negeri Malang (UM) jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi menyatakan tujuan materi pemahaman diri adalah membantu siswa mengeksplorasi kemampuan/ bakat, miatnya, nilai-nilai kepribadian dan kemampuan emosioalnya dalam rangka memahami diri dalam kaitannya dengan memasuki dunia kerja.
2.         Tujuan Pemahaman Diri
Pemahaman diri merupakan aspek penting bagi siswa SMA. Siswa yang memahamai diri lebih memiliki peluang yang besar dalam meraih cita-cita dari pada siswa yang belum mengenal dengan baik akan diri mereka sendiri, karena mereka yang memahami diri telah memahi kemampun, minat, kepribadian, dan nilai termasuk kelebihan dan kekurangan yang ada dalam diri mereka sehingga mereka memiliki arah dan tujuan hidup yang realistis dimana mereka memilliki cita-cita yang sesuai dengan potensi diri.
Menurut Muhamat Farid (http://tizarrahmawan.wordpress.com) ketika seseorang mengetahui kondisi dan gambaran tentang dirinya maka dia akan dapat menjalani hidupnya dengan nyaman dan juga memiliki rasa percaya diri yang kuat karena sudah memiliki pandangan diri yang jelas.
Dalam materi kuliah yang disusun di Universitas Negeri Malang dengan materi pemahaman diri ditujukan agar siswa mampu mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja, sehingga dapat mencapai kesuksesan dalam karier.
Pemahaman diri atau disebut knowing yourself oleh Levinson, Ohler, Caswell dan Kiewra merupakan aspek penting dalam pengambilan keputusan ( dalam Hartono, 2010: 61) selanjutnya kemampuan siswa dalam pengambilan keputusan karier merupakan wujud nyata dari kematangan perkembangan karier siswa. Sedangkan kematanngan karier menurut Super ( dalam Hartono, 2010: 63) memilki enam dimensi, yaitu; (1)  dimensi membuat pilihan karier, (2) dimensi kompetensi khusus tentang mencari informasi karier dan keterampilan-keterampilan membuat perencanaan karier, (3) dimensi konsistensi pilihan-pilihan, (4) dimensi pengenbangan konsep diri, (5) dimensi kebebasan membuaat keputusan karier, dan (6) dimensi konsistensi membuat pilihan yang realistis berdasarkan tujuan pribadi.



3.             Ciri-ciri Siswa yang Memahami Dirinya
Siswa SMA merupakan usia dimana seseorang mencapai kematangan kariernya. Kematangan karier bagi siswa terbukti bila mereka mampu mengambil keputusan karier secara mandiri, dimana kemandirian itu tidak pernah terlepas dari pengaruh pemahaman diri siswa.
            Menurut Bastaman (dalamhttp://rumahbelajarpsikologi.com) menjelaskan dalam diri seseorang yang memahami diri terjadi meningkatnya kesadaran atas buruknya kondisi diri pada saat ini dan keinginan kuat untuk melakukan perubahan kearah kondisi yang lebih baik.
Almond (dalam http://rumahbelajarpsikologi.com) mereka yang memahami diri yaitu; (1). Orang yang percaya bahwa hidupnya bermakna , secara positif pasti meyakini konsep-konsep tertentu, seperti humanistik, religiusitas, atau idiosyncraticyang berhubungan dengan makna kehidupan, (2). Konsep meaning yang mereka yakini, memunculkan kekonsistensian mereka untuk mencapai arah dan tujuan hidup mereka, (3). Orang yang percaya bahwa hidup mereka bermakna , entah hidup mereka sudah bermakna atau mereka yang masih berusaha mencapai tujuan hidupnya, (4). Dalam proses mencapai tujuan hidup yang mereka buat, dalam diri seseorang , akan muncul perasaan signifikan pada diri mereka sendiri dan rasa bangga terhadap kehidupan mereka.
      Dalam sumber yang sama dijelaskan juga bahwa percaya diri terkait dengan (1) self-conceptyaitu bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan, (2). Self-esteem: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda, (3). Self- efficacy: sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus (to succeed). Ini yang disebut dengan general Self-efficacy atau sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu.Ini yang disebut dengan specific self-efficacy, (4).Self-confidence; sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy.
Rahmat Arif Gunawan menjelaskan dalam blognya http://www.primagamasunterjaya.com bahwa sebuah perjuangan besar yang harus dilalui seseorang dalam kehidupan adalah memahami diri, dengan memahami seseorang akan mampu mencapi kesuksesan. Menurutnya pemahaman diri bias dicapai dengan jalan berfikir positif dan memiliki kebiasaan yang efektif.
Dari uraian-uraian diatas penulis dapat menyimpulkan siswa yang memahami diri memiliki ciri-ciri sebagai berikut;
a.   Percaya diri
Dalam kamus istilah Bimbingan dan konseling yang ditulis Thantaway (http://belajarpsikologi.com) percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan.
Menurut Hakim (http://eprints.uny.ac.id) rasa percaya diri yaitu suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan optimis di dalam melakukan semua aktivitasnya, dan mempunyai tujuan yang realistik, artinya individu tersebut akan membuat tujuan hidup yang mampu untuk dilakukan, sehingga apa yang direncanakan akan dilakukan dengan keyakinan akan berhasil atau akan mencapai tujuan yang telah ditetapkannya.
Hakim juga mengemukakan cirri individu yang percaya diri sebagai berikut:
1)      Selalu bersikap tenang di dalam mengerjakan segala sesuatu;
2)      Mempunyai potensi dan kemampuan yang memadai;
3)      Mampu menetralisasi ketegangan yang muncul di dalam berbagai situasi.
4)      Mampu menyesuaikan diri dan berkomunikasi di berbagai situasi;
5)      Memiliki kondisi mental dan fisik yang cukup menunjang penampilannya;
6)      Memiliki kecerdasan yang cukup;
7)      Memiliki tingkat pendidikan formal yang cukup;
8)      Memiliki keahlian atau keterampilan lain yang menunjang kehidupannya, misalnya ketrampilan berbahasa asing;
9)      Memiliki kemampuan bersosialisasi;
10)  Memiliki latar belakang pendidikan keluarga yang baik;
11)  Memiliki pengalaman hidup yang menempa mentalnya menjadi kuat dan tahan di dalam menghadapi berbagai cobaan hidup;
12)  Selalu bereaksi positif di dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dengan tetap tegar, sabar, dan tabah dalam menghadapi persoalan hidup.

b.   Befikir positif, dengan cirri sebagai berikut:
1)            melihat masalah sebagai tantangan
2)            menikmati hidupnya
3)            pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide
4)            mengenyahkan pikiran negatif segeraa setelah melintas di pikiran
5)            mensyukuri apa yang dimilikinya, bukan berkeluh kesah.
6)            tidak mendengarkan gosip dan isu yang tidak tentu
7)            Tidak banyak “excuse”, langsung action.
8)            Menggunakan bahasa positif, optimis.
9)            Menggunakan bahasa tubuh yang positif
10)         peduli pada citra diri sendiri  
         
c.    Memiliki kebiasaan yang efektif, dengan cirri sebagai berikut:
1)               Menjadi proaktif
2)               Merujuk pada tujuan akhir
3)               Mendahulukan yang utama
4)               Berpikir dan bertindak menang-menang
5)               Berusaha mengerti terlebih dahulu baru dimengerti
6)               Mewujudkan sinergi
7)               Melakukan evaluasi  
4.             Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Diri Siswa
Pemahaman diri (minat, abilitas, kepribadian, nilai-nilai dan sikap, kelebihan dan kekurangan) di pengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal yang turut mempengaruhi pemahaman diri ditentukan oleh diri terbuka dan tertutup.Kepribadian yang terbuka berkonstribusi positif terhadap pemahaman diri, sedangkan kepribadian yang tertutup adalah faktor penghambat dalam pemahaman diri. Faktor eksternal (lingkungan) yang mempengaruhi pemahaman diri antara lain, lingkungan keluarga, teman sebaya, dan sekolahPada kesempatan ini penulis lebih menekan pada pengaruh lingkungan sekolah terhadap pemahaman diri siswa terletak pada peran kepala sekolah, sataf administrasi, guru mata pelajaran, dan peran konselor sekolah dalam melaksanakan program bimbingan dan konseling. Program bimbingan yang dilaksanakan oleh konselor sekolah mencakup empat bidang antara lain; bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan karier, dan bimbingan belajar. Untuk mewujudkan tujuan bimbingan di sekolah, konselor perlu melaksanakan berbagai kegiatan layanan bantuan dimana salah satunya adalah layanan informasiyaitu :
1.      Aspek Fisik, seluruh anggota badan individu termasuk bagian-bagiannya. Artinya individu harus mengenali dan memahami kondisi jasmaniahnya dengan segala potensinya. Apakah kondisi jasmani semua sehat ?Apakah kondisi jasmaniahnya normal dan sebagainya.Hal ini penting agar individu mampu mengambil keputusan dengan tepat dan mampu menyikapi hidup ini dengan benar.
2.      Aspek Psikis, adalah yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan individu.Bagaimana kecerdasannya, bagaimana emosinya.Sehingga individu mampu menyikapi pilihan-pilihan karir dan masa depan juga mampu menempatkan dirinya dalam berhubungan dengan orang lain
3.      Aspek Minat. Minat adalah rasa tertarik yang kuat terhadap obyek tertentu. Hal ini penting untuk dipahami individu,karena dengan adanya minat yang kuat terhadap obyek pilihan maka prestasi, keberhasilan yang diharapkan mudah tercapai demikian juga sebaliknya. Oleh karena itu perlu penanaman minat terhadap diri individu terhadap berbagai obyek positif,sehingga timbul rasa menyenangi dengan motivasi tinggi.
4.      Aspek Bakat. Bakat adalah kemampuan yang dibawa oleh seseorang sejak lahir dan bersifat menurun ( genetik ). Pentingnya individu memahami bakat ini adalah agar individu mampu mengembangkan dirinya secara optimal. Bakat akan cepat berkembang dengan baik apabila ditunjang dengan sarana dan prasarana. Oleh karena itu peran semua masyarakat untuk memberi wadah penyaluran bakat-bakat terpendam positif sehingga memunculkan putra-putri berbakan di tanah air kita.
5.      Aspek Cita-cita.Cita-cita adalah gambaran diri yang ada pada diri seseorang.Ada yang menyebut “Potret Diri” seseorang. Artinya apabila individu mengatakan dengan lisan, misalnya : “Cita-cita saya ingin menjadi TNI/POLRI”. Individu harus memahami apakah dirinya sudah memiliki potret diri menjadi seorang TNI/POLRI..Sudah tergambarkah secara keseluruhan dalam diri individu kriteria , syarat-syarat dan sebagainya yang mutlak harus dipenuhi untuk bisa menjadi anggota TNI/POLRI. Hal ini penting untuk dipahami dengan cermat gambaran dirinya,sehingga ia benar-benar mampu dan dapat memilih karir sesuai dengan cita-citanya.

6.      Aspek Kebutuhan-kebutuhan Pokok
Hal ini penting juga untuk dipahami oleh individu,kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam menjalani kehidupan ini. Apakah hidup ini hanya untuk makan atau makan untuk hidup.Apakah individu hanya menginginkan kebutuhan jasmani saja, atau individu disamping perlu kebutuhan-kebutuhan untuk jasmani,juga memerlukan kebutuhan bathin, dan sebagainya. Misalnya : makan,minum,keamanan, kasih sayang, rekreasi,aktualisasi diri,sosialisasi,dan sebagainya. Oleh karena itu individu perlu menentukan kebutuhan-kebutuhan pokok seperti apa yang diinginkan dalam hidup ini.

7.      Aspek Gaya Hidup
Gaya hidup yang diinginkan oleh masing-masing orang berbeda antara satu dengan lainnya.Ada yang ingin bergaya hidup elite, ada yang ingin bergaya hidup biasa-biasa saja atau bergaya hidup sederhana. Oleh karena itu gaya hidup atau “life style”,ini perlu dipahami dengan benar. Individu hendaknya menyesuaikan dengan kemampuannya,sehingga dalam menyikapi hidup ini tidak diperbudak oleh hawa nafsunya.Ketrampilan, kerja keras, pengalaman dan sebagainya akan mempermudah untuk memutuskan gaya hidup seseorang.



Share :

Facebook Twitter Google+

My Blog List

Popular Posts

Powered By Blogger