Pengertian Disiplin
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan,
kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang juga tidak.
Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat waktu dan dilaksanakan secara
terus menerus, maka akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kebiasaan dalam
melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktulah yang biasanya disebut
disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diperlukan di manapun, karena
dengan disiplin akan tercipta kehidupan yang teratur dan tertat
1.Pengertian
disiplin dari beberapa ahli:
a. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas) (1997:12)
disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu
sistem yang mengharuskan orang tunduk kepada keputusan, perintah atau peraturan
yang berlaku.
b.Gordon (1996:3
membedakan kata disiplin dengan mendisiplin. Disiplin
biasanya diartikan sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan
peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan, seperti
disiplin dalam kelas
atau disiplin dalam tim bola basket yang baik.
Sedangkan kata mendisiplin didefinisikan sebagai menciptakan keadaan
tertib dan patuh dengan pelatihan dan pengawasan dan menghukum atau
mengenakan denda, membetulkan, menghukum demi kebiasaan.
c.Menurut Arik
unto (1990:114), di dalam pembicaraan disiplin dikenal dua
istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara
berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang
menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada
didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian dari
atasan. Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan
seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada
pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu,
kemudian berkembang menjadi siasat. Dari beberapa pengertian disiplin di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan tatatertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena
adanya sanksi atau hukuman.
2. Pengertian Belajar
Setiap individu pasti mengalami proses belajar. Belajar dapat dilakukan
oleh siapapun, baik anakanak, remaja, orang dewasa maupun orang tua, dan
akan berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan di sekolah belajar
merupakan kegiatan yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan
akan tercapai apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung
dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran.
Pengertian belajar menurut beberapa ahli.
a. Menurut Sunaryo (1989:1) mengatakan belajar adalah suatu kegiatan di mana seorang membuat atau menghasilkan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
b. Slameto (2003:2) mengatakan belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
c. Dalyono (2005:49) menyatakan belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya. demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian belajar dapat disimpulkan belajar merupakan proses perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku seseorang sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
3. Pengertian Disiplin Belajar
Dari pengertian disiplin dan pengertian belajar yang telah ada,maka yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar dirumah. Indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah: ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
4. Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan.
Menurut Tulus Tu’u (2004:3) disiplin penting karena alasan berikut ini:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah
pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya
b.Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin.
d..Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan
prasarat kesuksesan seseorang.
Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:35) pentingnya disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah
f.Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar
g.Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam
belajar.
5. Fungsi Disiplin
Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar bahwa dengan disiplin akan tercapai hasil belajar yang optimal.
Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:3844) adalah sebagai berikut:
a. Menata kehidupan bersamaManusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama orang yang disebabkan karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai mahluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Di sinilah pentingnya disiplin untuk mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.
b. Membangun kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda. Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih kepribadian yang baikKepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun melalui suatu proses yang membutuhkan waktu lama.
d. Pemaksaan Disiplin akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan noma yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dengan motif kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
e. Hukuman Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motifasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusifDisiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guruguru dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur.
6 Aspek-aspekDisiplin Belajar Menurut Arikunto (1990:137) dalam penelitiannya mengenai
kedisiplinan membagi tiga indikator kedisiplinan yaitu: 1) perilaku kedisiplinandalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di luar kelas, di lingkungan sekolah, 3) perilaku kedisiplinan dirumah.
Tlus Tu’u (2004:9) dalam penelitiannya mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran atau perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah meliputi: dapat mengatur belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Sedangkan menurut Syafruddin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin
belajar menjadi lima macam yaitu:
a. Disiplin dalam masuk sekolah.
b. Disiplin dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
c. Disiplin dalam mengerjakan tugas.
d. Disiplin dalam menaati tata tertib sekolah.
e. Disiplin belajar di rumah
Pengertian Disiplin
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan,
kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang juga tidak.
Kegiatan yang kita laksanakan secara tepat waktu dan dilaksanakan secara
terus menerus, maka akan menimbulkan suatu kebiasaan. Kebiasaan dalam
melaksanakan kegiatan secara teratur dan tepat waktulah yang biasanya disebut
disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin diperlukan di manapun, karena
dengan disiplin akan tercipta kehidupan yang teratur dan tertat
1.Pengertian
disiplin dari beberapa ahli:
a. Menurut Lembaga Ketahanan Nasional Indonesia (Lemhanas) (1997:12)
disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu
sistem yang mengharuskan orang tunduk kepada keputusan, perintah atau peraturan
yang berlaku.
b.Gordon (1996:3
membedakan kata disiplin dengan mendisiplin. Disiplin
biasanya diartikan sebagai perilaku dan tata tertib yang sesuai dengan
peraturan dan ketetapan, atau perilaku yang diperoleh dari pelatihan, seperti
disiplin dalam kelas
atau disiplin dalam tim bola basket yang baik.
Sedangkan kata mendisiplin didefinisikan sebagai menciptakan keadaan
tertib dan patuh dengan pelatihan dan pengawasan dan menghukum atau
mengenakan denda, membetulkan, menghukum demi kebiasaan.
c.Menurut Arik
unto (1990:114), di dalam pembicaraan disiplin dikenal dua
istilah yang pengertiannya hampir sama tetapi pembentukannya secara
berurutan. Kedua istilah itu adalah disiplin dan ketertiban, ada juga yang
menggunakan istilah siasat dan ketertiban. Ketertiban menunjuk pada
didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pujian dari
atasan. Selanjutnya pengertian disiplin atau siasat menunjuk pada kepatuhan
seseorang dalam mengikuti tata tertib karena didorong kesadaran yang ada
pada kata hatinya. Itulah sebabnya biasanya ketertiban itu terjadi dahulu,
kemudian berkembang menjadi siasat. Dari beberapa pengertian disiplin di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud disiplin adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan tatatertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya maupun karena
adanya sanksi atau hukuman.
2. Pengertian Belajar
Setiap individu pasti mengalami proses belajar. Belajar dapat dilakukan
oleh siapapun, baik anakanak, remaja, orang dewasa maupun orang tua, dan
akan berlangsung seumur hidup. Dalam pendidikan di sekolah belajar
merupakan kegiatan yang pokok yang harus dilaksanakan. Tujuan pendidikan
akan tercapai apabila proses belajar dalam suatu sekolah dapat berlangsung
dengan baik, yaitu proses belajar yang melibatkan siswa secara aktif dalam
proses pembelajaran.
Pengertian belajar menurut beberapa ahli.
a. Menurut Sunaryo (1989:1) mengatakan belajar adalah suatu kegiatan di mana seorang membuat atau menghasilkan tingkah laku yang ada pada dirinya dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan.
b. Slameto (2003:2) mengatakan belajar adalah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
c. Dalyono (2005:49) menyatakan belajar adalah suatu usaha atau perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya. demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti intelegensi, bakat, minat, dan sebagainya.
Dari beberapa pengertian belajar dapat disimpulkan belajar merupakan proses perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku seseorang sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.
3. Pengertian Disiplin Belajar
Dari pengertian disiplin dan pengertian belajar yang telah ada,maka yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar dirumah. Indikator disiplin belajar dalam penelitian ini adalah: ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan dalam mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.
4. Perlunya Disiplin
Disiplin diperlukan oleh siapapun dan di manapun, begitupun seorang siswa dia harus disiplin baik itu disiplin dalam menaati tata tertib sekolah, disiplin dalam belajar di sekolah, disiplin dalam mengerjakan tugas, maupun disiplin dalam belajar di rumah, sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal. Disiplin berperan penting dalam membentuk individu yang berciri keunggulan.
Menurut Tulus Tu’u (2004:3) disiplin penting karena alasan berikut ini:
a. Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam
belajarnya. Sebaliknya siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah
pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya
b.Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran
c. Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur, dan disiplin.
d..Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan, dan ketaatan merupakan
prasarat kesuksesan seseorang.
Sedangkan menurut Maman Rachman (1999) dalam Tu’u (2004:35) pentingnya disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:
a. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
b. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan
c. Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkungannya.
d. Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya
e. Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah
f.Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar
g.Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya
h. Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam
belajar.
5. Fungsi Disiplin
Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar bahwa dengan disiplin akan tercapai hasil belajar yang optimal.
Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004:3844) adalah sebagai berikut:
a. Menata kehidupan bersamaManusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama orang yang disebabkan karena benturan kepentingan, karena manusia selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai mahluk individu yang tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan bersama. Di sinilah pentingnya disiplin untuk mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.
b. Membangun kepribadian Kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Antara orang yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang berbeda. Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
c. Melatih kepribadian yang baikKepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak terbentuk dalam waktu yang singkat, namun melalui suatu proses yang membutuhkan waktu lama.
d. Pemaksaan Disiplin akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematuhi semua ketentuan, peraturan, dan noma yang berlaku dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dengan motif kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah tersebut.
e. Hukuman Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib ini berisi hal-hal yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi motifasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa adanya hukuman sangat diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.
f. Menciptakan lingkungan yang kondusifDisiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guruguru dan bagi para siswa, serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman, tenang, tentram, dan teratur.
6 Aspek-aspekDisiplin Belajar Menurut Arikunto (1990:137) dalam penelitiannya mengenai
kedisiplinan membagi tiga indikator kedisiplinan yaitu: 1) perilaku kedisiplinandalam kelas, 2) perilaku kedisiplinan di luar kelas, di lingkungan sekolah, 3) perilaku kedisiplinan dirumah.
Tlus Tu’u (2004:9) dalam penelitiannya mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang menunjukkan pergeseran atau perubahan hasil belajar siswa sebagai kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah meliputi: dapat mengatur belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas dan ketertiban diri saat belajar di kelas. Sedangkan menurut Syafruddin dalam jurnal Edukasi (2005:80) membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam yaitu: 1) ketaatan terhadap waktu belajar, 2) ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran, 3) ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4) ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang sekolah.
Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin
belajar menjadi lima macam yaitu:
a. Disiplin dalam masuk sekolah.
b. Disiplin dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
c. Disiplin dalam mengerjakan tugas.
d. Disiplin dalam menaati tata tertib sekolah.
e. Disiplin belajar di rumah