Mata itu, ya mata itu: mata yang mampu menghipnotisku untuk beberapa lama, mengirimku pada sesuatu yang sulit untuk aku lupakan. Sesuatu yang tidak bisa aku hapus dari memoriku. Matanya pula yang mampu menarik perhatianku, betah berlama-lama dengannya, dulu. Tiga tahun yang lalu saat kami masih berseragam putih abu-abu. Hanya sayang aku tak sempat berani mengucapkan kata cinta pada waktu itu. Tak kukatakan bukan karena aku tahu bahwa pacaran itu dilarang agama tetapi lebih karena nyaliku yang kecil pada saat itu. Dulu, aku begitu inferior, pemalu dan ku tahu bahwa ia lebih menyukai Dodo-teman kami juga. Yang menurutku Dodo memiliki daya tarik melebihi diriku di hadapan wanita.
“Kok bisa putus?Gmana ceritanya?, bukankah kalian telah bertunangan?”
Pertanyaan itu kuajukan padanya, meski ku sangat tahu ia tak tertarik menceritakan alasan mengapa ia meninggalkannya.
” Udah lah mas,gak usah dibahas ah! Intinya ia penghianat, selingkuh?”,”Ayo mas carikan aku calon suami yang udah kerja, temen mas, atau kenalan..!”
Rengekannya membuatku terdiam, susah bagiku untuk mengeluarkan kata-kata. Aku bingung harus berkata apa. Rasanya “aneh”. Seorang gadis cantik bermata indah sepertinya minta dicarikan calon suami.
“Mas,..lama banget mikirnya…dicepetin dong loadingnya!”
“Aduh des, permintaanmu itu aneh, aku rasa kamu masih terbawa emosi, kaliankan udah pacaran lama, apa nggak sayang….”
“Ih..mas,.gimana sih…aku sudah sakit hati,berkali-kali, ayo mas yang smart donk!nggak seperti dulu sih…sekarang tulalit”
Aku semakin terdiam. Untuk masalah yang satu ini aku memang bukan ahlinya. Pacaran aja belum pernah. Walaupun pacaran adalah hal yang umum di masyarakat tapi aku memiliki cara pandang yang berbeda. Temen-temenku banyakan anti pacaran. Tapi aku mencoba menjawab dengan jawaban yang lain….
”Des, susah deh kayaknya.temen2ku gak interesting ngomongin masalah pacaran”
“Masa sih…trus gimana dapat jodohnya?”
“Ya..langsung nikah, mungkin dengan teman sendiri, kenalan atau ….”
„“ ADIanto“
Namaku dipanggil oleh petugas administrasi. SKCKku telah selesai.
„“Des, aku pergi dulu y.aku mau ke dinas tenaga kerja untk buat kartu kuning.“
“ y..udah..ntar main ke rumahku y,,?“
“Wah,..kayaknya nggak bisa...ntar malam aku harus ke jakara. Besok deatline pengumpulan berkasku, ini nomor hpku, ntar sms y..!“
Untuk terakhir kalinya kucoba menatap matanya lagi.
“Biji mata yang sempurna, bagi perempuan yang sempurna, meski ada satu yang mencoreng kesempurnaanya. Entahlah aku enggan menyebutkannya”
Kami sempat menjalin hubungan lewat sms tetapi tampaknya ia kembali lagi ke pacarnya –yang polisi itu. Dan kudengar, sekarang-2 tahun kemudian-mereka telah menikah.
Mata yang indah dan sejuk itu, berubah layu dan sendu, lantas berakhir dengan air yang meleleh melewati sudut-sudut matanya. Setelah tiga tahun berpisah, aku sungguh tak menyangka akan bertemu dengan pemilik mata indah ini di kantor polisi. Kantor kepolisian Resor (Polres) Pemalang. Bukan karena alasan negatif karena tindak kriminal tapi demi mendapatkan selembar surat ‘yang menyatakan kelakuan baik kami sebagai warga masyarakat.
Kaget, itulah reaksi pertamaku ketika berpadu pandang dengan gadis 21 tahun itu. Tiga tahun tak bertemu dan tak berkomunikasi, terasa janggal pertemuan hari itu. Padahal,dulu kami adalah teman akrab.
Lebih kaget lagi ketika kalimat pertama yang muncul dari bibirnya adalah hal yang menurutku janggal .Ia Seperti anak kecil, terus merengek: meminta dicarikan pacar. Lebih spesifik lagi pacar yang siap nikah. Ia bosan berpacaran lalu putus trus pacaran lagi berulang seperti siklus hujan.
Walaupun telah lama tak bertemu dan berkomunikasi, tapi kabar tentangnya sering kudengar dari teman-teman sekota kami yang kuliah di Jakarta. Aku teringat akan kabar bahwa ia telah bertunangan.
“ Kudengar kau telah bertunangan dengan seorang polisi?””Kenapa minta dicarikan pacar em calon suami?”
Mata yang indah itu lantas memerah. Pertanyaan ku itu seolah memantik reaksi kimia pada tubuh Gadis berkulit kuning ini.
“Mas..,aku baru putus tadi malam..””Aku muak dengan polisi, kalau bukan karena terpaksa aku tak mungkin ke kantor ini. Ayo mas carikan aku calon suami, yang sudah kerja, yang siap nikah?”Desi merajuk .
Matanya menatap wajahku. Membuat aku grogi.haha
“Kok bisa putus?Gmana ceritanya?, bukankah kalian telah bertunangan?”
Pertanyaan itu kuajukan padanya, meski ku sangat tahu ia tak tertarik menceritakan alasan mengapa ia meninggalkannya.
” Udah lah mas,gak usah dibahas ah! Intinya ia penghianat, selingkuh?”,”Ayo mas carikan aku calon suami yang udah kerja, temen mas, atau kenalan..!”
Rengekannya membuatku terdiam, susah bagiku untuk mengeluarkan kata-kata. Aku bingung harus berkata apa. Rasanya “aneh”. Seorang gadis cantik bermata indah sepertinya minta dicarikan calon suami.
“Mas,..lama banget mikirnya…dicepetin dong loadingnya!”
“Aduh des, permintaanmu itu aneh, aku rasa kamu masih terbawa emosi, kaliankan udah pacaran lama, apa nggak sayang….”
“Ih..mas,.gimana sih…aku sudah sakit hati,berkali-kali, ayo mas yang smart donk!nggak seperti dulu sih…sekarang tulalit”
Aku semakin terdiam. Untuk masalah yang satu ini aku memang bukan ahlinya. Pacaran aja belum pernah. Walaupun pacaran adalah hal yang umum di masyarakat tapi aku memiliki cara pandang yang berbeda. Temen-temenku banyakan anti pacaran. Tapi aku mencoba menjawab dengan jawaban yang lain….
”Des, susah deh kayaknya.temen2ku gak interesting ngomongin masalah pacaran”
“Masa sih…trus gimana dapat jodohnya?”
“Ya..langsung nikah, mungkin dengan teman sendiri, kenalan atau ….”
„“ ADIanto“
Namaku dipanggil oleh petugas administrasi. SKCKku telah selesai.
„“Des, aku pergi dulu y.aku mau ke dinas tenaga kerja untk buat kartu kuning.“
“ y..udah..ntar main ke rumahku y,,?“
“Wah,..kayaknya nggak bisa...ntar malam aku harus ke jakara. Besok deatline pengumpulan berkasku, ini nomor hpku, ntar sms y..!“
Untuk terakhir kalinya kucoba menatap matanya lagi.
“Biji mata yang sempurna, bagi perempuan yang sempurna, meski ada satu yang mencoreng kesempurnaanya. Entahlah aku enggan menyebutkannya”
Kami sempat menjalin hubungan lewat sms tetapi tampaknya ia kembali lagi ke pacarnya –yang polisi itu. Dan kudengar, sekarang-2 tahun kemudian-mereka telah menikah.